Biarawan & Gadis

Dua orang biarawan sedang berjalan menyusuri sungai menuju biara di Ibukota kerajaan. Setelah beberapa lama berjalan kedua biarawan ini, yang satu masih berusia muda sedangkan kakak seperguruannya sudah berusia lanjut, melihat seorang gadis sedang berdiri di pinggir sungai dan kelihatan sedih dan gelisah.

Sebagai penganut Buddha yang welas-asih, Biarawan Tua mendekati gadis itu dan bertanya, “ Mengapakah wajahmu muram dan dirimu gelisah, bukankah Tuhan mencipta alam ini begitu indah, dan sungai yang dihadapan ini memberikan inspirasi ketenangan?” Sang Gadis dengan sedikit menyoja menjawab, “Hamba ingin sekali menyeberangi sungai ini, karena ini adalah jalan pintas satu-satunya supaya saya bisa segera sampai ke rumah… orang tua saya sedang sakit keras…” sambil menahan isak. Sang Biarawan Tua merasa kasihan sambil membujuk dia menawarkan jasanya untuk membopong Gadis itu untuk menyeberangi sungai itu, mendengar perkataan itu wajah Sang Gadis berubah sedikit cerah dan mengucapkan terima kasih. Namun sebaliknya dengan Biarawan Muda, dia mengajukan protes kepada Biarawan Tua, katanya ”Kakak, Buddha memang welas-asih, tetapi bukankah kita dilarang untuk menyentuh wanita?” Namun Biarawan Tua itu tidak perduli, dengan sedikit membungkuk dia mempersilahkan Sang Gadis untuk naik ke punggungnya, kemudian menyeberangi sungai tersebut. Biarawan Muda melihat hal itu tidak mampu mengucapkan sepatah katapun selain hanya melongo dan tak habis pikir mengapa Biarawan Tua melakukan hal ini.

Selang beberapa waktu kemudian, mereka tiba di seberang sungai, Biarawan Tua tersebut menurunkan Sang Gadis, setelah berbincang sedikit dan mengucapkan terima kasih Sang Gadis berlalu. Sedangkan Biarawan Tua tanpa mengucapkan sepatah katapun kembali melangkah dan bertindak seperti tidak pernah terjadi sesuatu. Biarawan Muda yang melihat hal itu, bingung, dia terus berjalan namun hati dan pikirannya tidak tenang dia terus memikirkan peristiwa tadi. Akhirnya, setelah berjalan beberapa waktu dia tidak tahan lagi kemudian bertanya mengapa Biarawan Tua itu melakukan hal itu. Sang Biarawan Tua sambil tersenyum berkata,”Aku menggendong Gadis itu dari tepian sungai hanya sampai ke seberang sungai lalu aku meninggalkannya disana, tetapi adik masih terus menggendongnya sampai saat ini.”

Biarawan Muda itu terdiam, dan selang beberapa waktu kemudian wajahnya kembali tenang, dan merekapun meneruskan perjalanannya.

Meaning :

Seringkali kita ‘terpesona’ dengan masalah-masalah kita dan terus ‘membopong’ masalah tersebut sekalipun masalah tersebut sudah lama selesai. Jadi berhentilah memikirkan masalah yang lalu, dan lihatlah ke depan dengan hati lapang.

Posting Komentar

0 Komentar